Berita

INFORMASI PPDB TP 2025/2026

KELULUSAN PESERTA DIDIK KELAS XII 2024/2025

Laman Resmi SMA Negeri 7 Tambun Selatan 
Dikelola oleh Humas dan Sistem Informasi Manajemen SMA Negeri 7 Tambun Selatan

Kontak

Alamat :

Perum. Graha Prima RT. 008 RW. 025 Ds. Mangunjaya, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi.

Telepon :

02189528757

Email :

sman7tambunselatannew@gmail.com

Website :

sman7tamsel.sch.id

Media Sosial :

Penyembelihan Hewan Kurban SMA Negeri 7 Tambun Selatan

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar bagi umat Muslim yang dirayakan tepat 10 Dzulhijjah. SMA Negeri 7 Tambun Selatan melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada hari Minggu, 10 Juli 2022, yang berlangsung di halaman sekolah.  Penyembelihan hewan kurban terdiri dari 1 ekor sapi berasal dari Bapak/Ibu Guru dan 2 ekor kambing yang berasal dari sumbangan siswa/i SMA Negeri 7 Tambun Selatan, dengan tujuan memahami makna dari kurban serta belajar untuk berbagi terhadap sesama. Setelah disembelih, daging hewan kurban dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh panitia kurban, yang nantinya akan dibagikan kepada warga sekolah yang mustahik, terutama bagi siswa yatim dan duafa serta warga sekitar lingkungan SMA Negeri 7 Tambun Selatan yang kurang mampu.

Dalam sejarahnya, penyembelihan hewan kurban merupakan syariat Islam yang pertama kali dilakukan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Awalnya Nabi Ibrahim bermimpi untuk menyembelih anaknya Ismail. Nabi Ibrahim meragukan mimpi itu, apakah itu benar dari Allah atau dari setan. Setelah tiga kali bermimpi, Nabi Ibrahim menjadi yakin bahwa itu adalah perintah Allah. Nabi Ismail merelakan dirinya untuk disembelih oleh ayahnya Nabi Ibrahim. Saat prosesi penyembelihan, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba sehingga Nabi Ismail selamat dari penyembelihan.

Pada ilmu fikih, umat Muslim diajarkan untuk memotong hewan kurban yang sehat badannya, tidak ada cacat, dan lengkap anggota tubuhnya. Penyembelihan hewan kurban dimaksudkan untuk membersihkan hati dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala . Seperti pada kutipan Imam Al-Ghazali, “Hati laksana sebuah cermin, apabila cermin itu bersih, cahaya akan masuk ke dalamnya. Begitu pun hati, apabila ia bersih maka cahaya Allah ada pada dirinya.”

(Sri Novellaputri Ramadhany)